DDC adalah kependekan dari Dewey Decimal Classification
atau dalam bahasa Indonesia disebut Sistem Klasifikasi Persepuluhan
Dewey atau biasa disebut Sistem Klasifikasi DDC atau DDC
saja. Sistem tersebut dikembangkan pertama kali oleh seorang
pustakawan berkebangsaan Amerika Serikat bernama Melvil Dewey
pada tahun 1873, berlatar belakang dari pemikiran bagaimana membuat sebuah sistem penggolongan
karya/koleksi di perpustakaan yang fleksibel dan mudah
dimengerti, serta dapat diterima secara universal oleh perpustakaan-perpustakaan
lain. Kemudian dirumuskanlah sistem penggolongan koleksi
berdasarkan pembagian angka desimal di mana dari setiap
angka tersebut mewakili subjek/tema pengetahuan tertentu. Sistem
Klasifikasi DDC edisi perdana terbit dan dipatenkan pada 1876
dan digunakan untuk kali pertama di perpustakaan Amherst College
di Amerika Serikat tempat Dewey bekerja. Sampai dengan saat
ini Sistem Klasifikasi DDC digunakan secara luas diseluruh dunia
karena kemudahan, sifatnya yang universal, dan kemutakhirannya karena
terus dikembangkan secara kontinyu seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan. Sejak tahun 2011, Sistem Klasifikasi DDC sudah mencapai
edisi yang ke-23.
Unsur-unsur pokok DDC
adalah meliputi:
1.
Sistematika adalah pembagian ilmu pengetahuan yang dituangkan dalam
suatu Schedule/Bagan yang lengkap.
2.
Notasi adalah serangkaian simbol berupa angka yang disebut
nomor kelas atau nomor klasifikasi, di mana dalam DDC yang digunakan
adalah angka Arab (Arabic number) yang mewakili subjek tertentu
dalam Schedule.
3.
Indeks
Relatif adalah sekumpulan tajuk dengan
perincian aspek-aspeknya yang disusun secara alfabetis dan memberikan petunjuk
berupa nomor kelas (nomor klasifikasi) yang tercantum dalam indeks pada
Schedule.
4.
Tabel
Pembantu adalah serangkaian notasi khusus
yang dipakai untuk menyatakan aspek-aspek tertentu yang terdapat dalam beberapa
subjek yang berbeda.
5.
Kelas
untuk Karya Umum adalah untuk menempatkan
karya-karya yang begitu luas cakupannya yang belum atau tidak dapat dimasukkan
ke dalam salah satu kelas utama manapun.
Sedangkan
prinsip-prinsip dasar DDC adalah sebagai berikut:
1.
Prinsip
Dasar Desimal, yaitu pembagian ilmu pengetahuan
menjadi 10 kelas utama (the Ten Main Classes), kemudian masing-masing kelas
utama dibagi ke dalam 10 divisi (Divisions), dan selanjutnya masing-masing
divisi dibagi menjadi 10 seksi (Sections). Dengan demikian DDC terdiri dari 10
kelas utama, 100 divisi dan 1000 seksi. Dikarenakan pola pembagian/perincian
yang berdasarkan kelipatan sepuluh itulah maka disebut "Klasifikasi
Persepuluhan atau Klasifikasi Desimal".
2.
Prinsip
Dasar Susunan dari Umum ke Khusus,
yaitu dari 10 (sepuluh) divisi dalam setiap kelas utama, divisi pertama
membahas karya umum untuk seluruh kelas, sedangkan divisi 1 - 9 membahas
hal-hal yang lebih khusus dan lebih spesifik.
3.
Prinsip
Dasar Disiplin, yaitu penyusunan dan pembagian DDC
berdasarkan pada spesialisasi ilmu pengetahuan atau "discipline"
(disiplin ilmu) atau pada cabang ilmu pengetahuan tertentu dan bukan pada
subjek. Sehingga satu subjek dapat dibahas pada beberapa disiplin ilmu
sekaligus.
4.
Prinsip
Dasar Hierarki, yaitu sistem klasifikasi yang
tersusun berurutan baik dalam notasi maupun dalam relasi antar disiplin dan relasi
antar subjek (apa yang berlaku di kelas berlaku juga bagi semua divisi dan
seksinya).